Banyak sekali orang-orang bertanya, Apasih Reksa dana Syariah ? apa ada yang membedakannya dengan reksa dana konvensional? Dan apa keunggulannya dibandingkan reksa dana konvensional...
Dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di Dunia, Indonesia menjadi target pasar paling potensial untuk produk berbasis syariah. Hal ini dimulai dari semakin tingginya animo masyarakat terhadap perbankan syariah, salah satu indikatornya adalah makin maraknya produk investasi syariah, bukti bahwa minat masyarakat Indonesia terhadap berbagai produk berbasis ekonomi syariah makin hari semakin tinggi.
Salah satu investasi syariah yang kian hari kian digandrungi masyarakat adalah reksadana syariah. Reksadana syariah adalah jenis investasi di mana keseluruhan prosesnya memenuhi syarat halal. Pada reksadana syariah ini, dikenal beberapa istilah seperti masyarakat sebagai pemilik modal, yang biasa disebut dengan istilah rabb al-mal/shabib al-mal yang akan menyetorkan dana serta dikelola oleh wakil pemilik modal, yang bertindak sebagai rabb al-mal tersebut.
Mari kita ketahui bahwasannnya prinsip pengelolaan reksa dana syariah ada 3 yaitu :
Berinvestasi pada Efek Syariah, Adanya Proses Cleansing dan juga tidak kalah pentingnya adanya Dewan Pengawas Syariah .
Dari ketiga hal diatas yang membedakan reksa dana konvensional dengan reksa dana syariah, dari sisi investor reksa dana syariah dapat dibeli oleh siapa saja baik umat muslim ataupun tidak .
Nah dari segi pengelolaannya sama ,demikian cara pembelian dan transaksinya.
Kekuatan terbesar reksa dana syariah terletak pada prinsip syariahnya sendiri . langsung saja kita bahas ada 8 keunggulan lainnya sebagai berikut :
Dana Investasi Terjangkau
Penyebaran resiko tidak terpusat pada 1 jenis efek
Kemudahan dalam berinvestasi
Efisiensi biaya dan waktu
Hasil yang diterima lebih optimal
Likuiditas terjamin
Transparansi informasi
Legalitas terjamin
ingin Memulai? Kenali Ciri Dan Mekanisme Reksadana Syariah Berikut ini :
1. Tercantum Dalam Daftar Efek Syariah
Tidak seperti reksadana konvensional yang tercantum dalam Daftar Efek Biasa. Reksadana syariah ini dikeluarkan langsung oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) melalui Daftar Efek Syariah (DES).
2. Selain OJK Juga Diawasi DPS
Ciri reksadana syariah yang kedua tentunya adalah adanya DPS. Apa DPS ini dan apa saja tugasnya? DPS adalah singkatan dari Dewan Pengawas Syariah, ini adalah merupakan badan yang terdiri dari sekumpulan orang yang bertugas untuk melakukan pengawasan terkait dengan beragam hal dalam fungsinya sebagai investasi syariah.
3. Ciri Paling Unik, Adanya Proses Cleansing
Proses cleansing dalam reksadana syariah ini membawa visi besar syariah. Proses cleansing di sini maksudnya adalah proses pembersihan dari hal-hal yang dapat mengganggu status kehalalan dari uang yang didapat selama proses investasi berlangsung.
Tips Memilih Alokasi Waktu Investasi Produk Reksadana Syariah yang Tepat
Salah satu hal penting yang harus dipahami calon investor adalah jenis dari reksadana syariah yang bisa dipilih dan memilih rentang waktu investasi yang tepat. Mengapa demikian?
Alasan utamanya adalah pada saat mengeluarkan uang untuk investasi, uang yang dikeluarkan tidak akan bisa ditarik begitu saja. Ada rentang waktu dimana uang harus berputar, dalam hal ini dilakukan oleh manajer investasi. Tetapi meski sebagai pemilik modal, kita tidak perlu untuk terjun langsung mengawasi kondisi pasar, karena kita sudah menyerahkannya kepada manajer investasi profesional.
Tugas investor adalah memilih rentang waktu investasi reksadana syariah yang sesuai dengan kebutuhan dan rencana keuangan yang telah dibuat. Berikut ini panduannya:
Bagi mereka yang ingin berinvestasi jangka pendek di bawah 1 tahun, reksa dana pasar uang syariah adalah yang paling pas. Rentang periode investasi yang singkat bisa membuat uang tetap berputar dengan cara yang aman dan halal.
Untuk jangka 1-3 tahun, ada baiknya untuk memilih jenis reksadana pendapatan syariah. Jangka menengah ini, memungkinkan modal berputar dalam waktu yang cukup demi mendapatkan keuntungan yang baik.
Bagi pemodal syariah yang merasa modalnya cukup besar, jangka pendek dan menengah mungkin kurang untuk bisa menjadikan modal berputar lebih besar, reksadana campuran syariah bisa dipilih.
Untuk menjaga portofolio aset, reksadana saham syariah yang memungkinkan modal berputar lebih dari 5 tahun pasti menjadi dapat diandalkan.
Reksadana Syariah, Aman dan Halal
Investasi punya tujuan utama meningkatkan nilai aset yang kita miliki. Reksadana syariah lebih menjamin terpenuhinya nilai-nilai syariah yang aman dan halal dan tentu saja menguntungkan. Namun demikian, potensi risiko rugi bisa saja terjadi mengingat tidak ada investasi yag bebas dari risiko. Beberapa risiko kerugian yang bisa saja muncul diantaranya adalah ; adanya dampak dari perubahan sosio politik negara, keterlambatan pencairan, sampai yang terburuk manajer investasi kita melakukan wanprestasi.
Proses cleansing, Menjamin Produk Reksadana Syariah Agar Halal dan Berkah
Dalam meluncurkan sebuah produk keuntungan tetap menjadi pijakan.Namun bagi produk syariah selain keuntungan, aspek halal dan berkah menjadi pijakan mutlak yang harus diperhatikan. Mekanisme untuk menjaga produk agar tetap halal, bersih dan berkah adalah proses cleansing. Tujuan proses cleansing salah satunya adalah menjaga dan melakukan proses pembersihan produk dari riba. Ini sangat mungkin terjadi. Bagaimana bisa demikian?
Riba bisa saja muncul saat dana dari hasil investasi yang mengendap di bank custodian dalam bentuk giro selama berapa waktu. Riba inilah yang menjadi fokus dari proses cleansing agar tidak termasuk dalam dana yang diterima oleh pemilik modal.
No comments:
Post a Comment