Memulai Transaksi Saham Online
Kalau rekening saham sudah di tangan, nggak usah bingung soal cara bertransaksi. Kamu bisa mengunduh aplikasi investasi saham online milik perusahaan sekuritas yang kamu pilih.
1. Menggunakan platform saham online
Misalnya kamu memilih menginvestasikan dana untuk investasi saham lewat BNI Securities, kamu bisa mengunduh aplikasi Esmart di smartphone-mu untuk transaksi saham. Selain mudah dioperasikan, kamu bisa melakukan transaksi jual beli saham hingga memantau pergerakan pasar kapanpun dan di mana pun.
Selain BNI Securities, ada dua platform investasi saham online milik BUMN yang tersedia:
- MOST Mobile Mandiri Securities
- D’One TradePro Danareksa Online
2. Memilih Saham
Kalau perlengkapan tempur di lantai bursa saham sudah lengkap, kini saatnya berburu saham. Sebelum memutuskan membeli saham, kamu harus memerhatikan kinerja perusahaan yang kamu incar apakah tergolong sehat dan berkembang.
Kamu bisa memerhatikan grafik kinerja perusahaan pada aplikasi saham online untuk melihat keuntungan yang ditawarkan. Selain itu, kamu juga bisa melihat track record perusahaan pada bulan-bulan sebelumnya.
Contohnya saja, PT Unilever Indonesia, di bulan November membagikan dividen Rp 2.6 triliun atau setara Rp 342 per saham. Dengan melihat track record bulan sebelumnya, kamu bisa mendapat gambaran saham mana saja yang sekiranya bisa memberi keuntungan.
3. Membeli Saham
Kalau kamu sudah menjatuhkan pilihan, kamu bisa membeli saham melalui broker yang kamu pilih lewat telepon atau secara online lewat aplikasi. Pembelian saham ini bisa dilakukan dengan menyetor dana terlebih dulu atau dengan memotong dari saldo yang kamu punya.
Saham milik perusahaan besar dan mapan biasanya jadi incaran investor karena risikonya yang minim dengan keuntungan maksimal. Saham perusahaan besar lazim disebut Blue Chip. Biasanya harga saham Blue Chip per lembarnya tergolong tinggi.
Jumlah Saham per Lot Turun
Sejak 6 Januari 2014 lalu, Bursa Efek Indonesia merilis kebijakan berupa perubahan ukuran lot saham. Jika sebelumnya minimal pembelian saham per lot adalah 500 lembar, sekarang menjadi 100 saham per lot saja.
Tujuan perubahan ini dimaksudkan untuk meningkatkan likuiditas pasar modal Indonesia sekaligus meningkatkan jumlah investor domestik. Dengan adanya perubahan ini maka dana yang diperlukan untuk memulai investasi saham jadi lebih sedikit dong.
Misalkan saja nih, harga saham PT Unilever Indonesia Tbk di bulan November adalah Rp 37.500 per lembar. Jika minimal pembelian saham adalah satu lot, maka total dana yang dibutuhkan adalah: Rp 37.500 x 100 lembar = Rp 3.750.000.
Bandingkan jika satu lot adalah 500 lembar, modal yang harus kamu gelontorkan adalah Rp 18.750.000. Tentu agak berat kan?
Lantas ada nggak sih investasi saham online murah? Ada kok. Coba tengok saja saham PT Telkom Indonesia yang harga per lembarnya ada di kisaran Rp 3.000 di bulan November. Maka dengan modal Rp 300 ribu kamu sudah bisa mulai berinvestasi saham.
Nah, yang perlu diingat, sebelum berinvestasi saham, sangat dianjurkan kamu memiliki tujuan yang jelas. Selain itu, akan lebih baik jika kamu memiliki dana cadangan, mengingat sifat investasi saham yang tergolong jangka menengah-panjang. Dengan menetapkan tujuan investasi, kamu nggak perlu takut dengan naik turunnya harga saham harian.
No comments:
Post a Comment